Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti "Minum"

Banyak ruginya daripada manfaatnya bagi tubuh

Konsumsi minuman beralkohol kini bukan sekadar kesenangan, tapi sudah menjadi gaya hidup, bahkan tuntutan pergaulan bagi sebagian orang. Minuman beralkohol atau minuman keras juga banyak dijadikan pelarian ketika merasa stres, dengan alasan bisa membuat pikiran lebih rileks.

"Ada senyawa dalam minuman beralkohol yang memang bisa membuat lebih rileks. Tapi tak ada manfaat yang layak dalam mengonsumsi alkohol, karena dampak negatifnya lebih besar," ujar ilmuan nutrisi Matthew Lantz Blaylock saat dihubungi IDN Times.

Kali ini Food Challenge akan membahas pengalaman Anton Rendiwan (bukan nama sebenarnya) yang sedang berusaha berhenti dari kebiasaan minum demi kesehatan. Seberapa besar pengaruh alkohol terhadap tubuh, apa saja dampak negatifnya, dan apa yang akan dirasakan tubuh ketika kebiasaan minum dihentikan?

1. Kebiasaan terlalu sering minum.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Anton mengenal minuman beralkohol pertama kali saat duduk di bangku SMA. Pria berusia 26 tahun itu mengaku alkohol sudah jadi gaya hidup dan kebiasaan.

Bahkan beberapa tahun terakhir, intensitas minumnya bertambah. Dalam sepekan, ia bisa minum tiga hingga empat kali dalam ukuran yang tak tentu.

Vodka menjadi minuman yang paling sering dia konsumsi. Kadar alkohol yang terkandung dalam vodka beragam, tapi rata-rata berkisar 40 persen. Selain vodka, Anton juga suka mengkonsumsi tequila, gin, dan wine.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Saat ditanya apa dampak yang dirasakan selama ini ketika minum alkohol, ia menjawab tidak ada efek tertentu. "Gak ada efeknya selain kerusakan di dalam (tubuh)," katanya.

Ia tak pernah menyadari kerusakan dalam tubuhnya. Hingga suatu hari ia merasa sangat lelah dan badannya serasa remuk redam. Mungkin kecapekan, pikirnya kala itu. 

Alhasil, ia memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter. Hasilnya mengejutkan. "Dokter bilang lambung dan usus saya sudah rusak," kata Anton. "Katanya sih parah."

Sejak saat itu, Anton mulai mencoba mengurangi minum minuman beralkohol. Sudah enam bulan sejak dia mengubah pola minumnya jadi sebulan sekali.

2. Apa yang terjadi ketika kebiasaan minum dihentikan?

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Di awal fase berhenti minum, badannya terasa sakit dan pegal-pegal. "Dampaknya sakit badan. Literally sakit punggung dan pegal-pegal karena gak minum," ujar Anton.

Karena terbiasa minum untuk menghilangkan stres, jadi ketika tidak minum rasanya semakin tertekan. 

Matthew Lantz Blaylock, ilmuan nutrisi, mengatakan kalau reaksi tersebut bisa jadi gejala awal sudah kecanduan alkohol. Dalam tingkat tertentu dampaknya pun bisa lebih besar.

"Biasanya gejala termasuk sakit kepala, kecemasan, tangan gemetar, denyut jantung lebih cepat, berkeringat, dan badan panas," ujarnya.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumReader's Digest

Matthew berkata hal tersebut mulai dirasakan 6 jam setelah waktu minum terakhir. Kalau lebih parah lagi, gejala bisa termasuk muntah, halusinasi, kejang, dan  kematian," imbuh Matthew. 

Kata dia, alkohol bisa mengubah neurochemistry dalam otak. Ada efek dopamine (hormon yang memberi rasa nikmat dalam otak) dan receptor GABA (sel yang peka rangsangan) yang membuat orang punya kesulitan untuk berhenti minum alkohol. 

3. Gara-gara minum, organ hati bisa rusak dan tak bisa disembuhkan.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Organ yang akan banyak terdampak adalah hati, karena ia harus menetralkan zat "racun" yang ada dalam alkohol. Supaya tak berdampak negatif terhadap organ lain. 

Sejumlah sel hati akan mati tiap kali terpapar zat alkohol. Lama kelamaan kemampuan hati meregenaris sel-sel mati tersebut akan terganggu. Penyakit sirosis adalah keadaan terparah yang dialami seseorang akibat alkohol.

Sirosis tidak bisa disembuhkan. Namun, berhenti mengonsumsi minuman keras bisa mencegah kerusakan hati lebih lanjut.

"Selain merusak hati, alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker, stroke, penyakit jantung dan darah tinggi," ujar Matthew. "Itu belum termasuk risiko seperti masalah kecelakaan mobil, orang jatuh karena mabuk, kekerasan karena mabuk, free seks, kurang produktif, dan masalah dengan hubungan keluarga," tambahnya.

Baca juga: Food Challenge: Begini Reaksi Tubuh ketika "Dipaksa" Tidak Sarapan

4. Saat minum lagi setelah absen, reaksi tubuh sudah tidak sama.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumDaily Burn

Setelah berhasil mengurangi kebiasaan minum sampai sebulan sekali, resistensi tubuh terhadap minuman keras langsung berkurang. Anton tak kuat lagi konsumsi minuman dengan kadar alkohol tinggi.

"Kemarin gua nyoba minum lagi rada keras (gin), besoknya hangover gak abis abis," ujar Anton.

Hal ini membuktikan jika kebiasaan minun minuman keras bisa dikurangi bahkan dihentikan sama sekali. Hanya saja butuh waktu yang tak sebentar dan tekad yang kuat untuk berubah.

5. Tips mengobati  kecanduan alkohol.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Melihat besarnya risiko yang bisa didapat hanya dari minum alkohol, ada kebiasaan tersebut mulai dihilangkan. Memang tidak akan mudah untuk memulai hidup baru, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan.

Matthew menjelaskan terdapat organisasi bernama  "Alcoholics Anonymous" yang didirikan di Amerika hampir 100 tahun lalu. Mereka punya program 12 langkah untuk menolong seseorang yang ingin berhenti minum alkohol.

"Secara singkat, seseorang harus menyadari bahwa sudah hilang kendali atas hidup mereka dan mereka harus cari motivasi yang cukup bermakna buat mereka untuk berhenti," tuturnya.

Seperti semua kecanduan, orang minum alkohol biasanya untuk menghindari sebuah masalah atau kesakitan dalam hidup. "Mereka perlu menghadapi akar dari masalah itu, supaya mereka tidak butuh minum alkohol lagi untuk menghindarinya," imbuhnya lagi.

6. Minum alkohol masih boleh kok, selama bertanggung jawab.

Food Challenge : Reaksi Tubuh Ketika Seorang Alkoholic Berhenti MinumPixabay.com

Selama dalam batas wajar dan tak terlalu sering, minuman keras sah-sah saja dikonsumsi. Batasan maksimal menurut Matthew adalah dua minuman per hari untuk laki-laki dan satu minuman per hari untuk perempuan. "Satu minuman artinya takaran gelas 350 ml untuk bir, satu gelas wine, dan satu shot minuman keras (40 persen alkohol atau 80 proof)."

Pada akhirnya, yang bisa mngendalikan dan mengubah kebiasaan tersebut adalah masing-masing individu. Ada konsekuensi yang harus dibayarkan ketika lalai terhadap diri sendiri.

Apa kamu punya pengalaman serupa? Atau bahkan sudah benar-benar terbebas dari kebiasaan minum? Share cerita kamu di kolom komentar, ya!

Baca juga: Food Challenge: Puasa Nasi Selama Dua Pekan, Apa yang Terjadi?

 

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya