Unik Banget, Sudah Pernah Coba Pasta yang Bisa Berubah Bentuk Ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Spaghetti atau fettucini... Hhmmm, siapa sih yang gak ngiler sama makanan-makanan asli Italia ini? Spaghetti dan fettucini merupakan bagian dari keluarga besar pasta. Kalau di Indonesia, kita mengenal hanya beberapa bentuk pasta.
Tapi faktanya, ternyata ada banyak jenis pasta lainnya lho. Bahkan, jumlahnya mencapai ratusan. Wah, apa saja ya?
Ada 600 jenis pasta di seluruh dunia.
Wujud pasta pun beragam. Ada yang panjang seperti spaghetti, lebar seperti lasagna, sedang dan berbentuk silindris seperti makaroni, hingga menyerupai benda-benda sekitar. Misalnya seperti ruote yang mirip roda dan farfale yang mirip kupu-kupu.
Baca Juga: 8 Nama Pasta yang Orang Sering Salah Mengucapkannya
Bentuk pasta ternyata memakan banyak ruang.
Kebanyakan pasta ternyata cukup memakan ruang penyimpanan. Hal ini tentu bikin pusing para produsen dan pembeli pasta dalam jumlah besar, terutama saat harus mengirimkan pasta kering dari satu tempat ke tempat yang lain.
Editor’s picks
Bentuk yang nggak 'seksi' itu memerlukan banyak ruang, sehingga membebani biaya pengemasan dan pengiriman.
Shapesifting pasta, pasta futuristik yang bisa berubah bentuk.
Melihat hal tersebut, para peneliti dari MIT Media Lab, Cambridge, Inggris, mengutak-atik bahan dan bentuk pasta. Akhirnya, mereka menemukan cara membuat pasta yang lebih ergonomis tanpa mengubah bentuknya. Pasta yang bisa berubah bentuk saat direbus akhirnya ditemukan!
Pasta unik ini disebut "shapeshifting pasta". Uniknya, para peneliti terinspirasi film Star Wars dalam pembuatan pasta. Meski bentuknya unik, bahan yang digunakan sama dengan pasta pada umumnya.
Tetapi, pasta dipadatkan dalam bentuk pipih dua dimensi menggunakan mesin khusus. Sehingga saat direbus dalam air panas, bentuknya bisa kembali seperti semula.
Transformasi ini benar-benar unik ya. Selain menghemat ruang dan biaya pengiriman, pasta ini juga memberikan pengalaman kuliner yang berbeda. Hmm, jadi penasaran, kira-kira kapan ya dijual di Indonesia?
Baca juga: 7 Mi Terbaik di Asia, Siap Berpaling dari Indomie?