Anak Kos Harus Tahu: Ada "Mereka" dalam Makanan Kalenganmu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain mie instan, sarden dan kornet, menjadi pasangan setia yang mendampingi anak kos sejak zaman dahulu. Makanan kaleng memang sangat praktis, gampang dibawa-bawa, dan mudah memasaknya. Tinggal dipanasin, sreng-sreng-sreng di atas wajan, siap disantap. Rasanya enak sih, tapi gimana dampaknya buat kesehatan?
Perjalanan makanan kalenganmu berasal dari sini.
Secara umum, makanan kalengan memang ditujukan agar makanan basah menjadi lebih awet dan tahan lama dengan mengemasnya dalam wadah yang kedap udara. Awalnya, ide membuat makanan kalengan yang praktis dan awet ini ditujukan untuk tentara dan awak kapal, supaya tetap mendapat sumber makanan yang layak saat perang.
Awalnya, bahan makanan dikupas, diiris, dimasak dan diolah seperti biasa. Pada tahapan ini, bisa ditambahkan bumbu-bumbu, minyak dan garam yang banyak supaya menjaga makanan lebih tahan lama secara alami. Setelah itu, makanan dimasukkan ke dalam kaleng. Proses ini disebut 'sealing'. Setelah sealing, makanan kalengan masih harus melewati tahapan heating (pemanasan) untuk membunuh bakteri yang mungkin saja mengkontaminasinya saat pengemasan.
Dengan ketiga tahapan inilah makanan bisa awet berbulan-bulan, bahkan sampai hitungan lima tahunan. Tapi, apakah makanan kalengan memang benar-benar menyehatkan?
Proses pengalengan berdampak pada kandungan nutrisi makanan.
Editor’s picks
Namun, vitamin-vitamin yang lain, terutama yang tahan terhadap panas dan udara, tetap bisa bertahan dan kandungannya tidak berubah meski melalui tiga tahapan proses pengalengan. Misalnya, tomat dan jagung akan melepaskan lebih banyak antioksidan saat dipanaskan. Sebetulnya, proses pemanasan makanan kalengan tidak jauh berbeda dengan saat makanan dimasak atau dipanaskan secara rumahan.
Baca Juga: 13 Resep Bekal Makan Siang di Kantor, Enak & Mudah Dibikin!
Makanan kalengan mengandung BPA dan bakteri.
Hal lain yang patut diwaspadai adalah tingginya kandungan garam, gula serta pengawet buatan yang ditujukan untuk membuat makanan lebih lama, membuat rasa lebih enak, serta tekstur dan penampilannya jadi lebih baik. Tapi, ketiga hal ini berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi rutin.
Boleh makan makanan kalengan, asal...
Pilih makanan kalengan yang rendah sodium atau tanpa tambahan garam. Untuk menghindari gula berlebih, pilih buah-buahan kaleng yang dikemas dengan air atau jus ketimbang direndam dalam jus. Untuk beberapa makanan kalengan yang berupa daging utuh, sebaiknya cuci dengan air matang terlebih dahulu untuk mengurangi kadar gula dan daramnya.
Makanan kalengan memang boleh dimakan jika dalam kondisi darurat atau sesekali saja, tetapi jangan bergantung padanya ya. Kesehatanmu tetap lebih penting!
Baca Juga: 7 “Makanan Sampah” yang Kamu Makan Setiap Hari Tanpa Kamu Sadari