8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir Kopi

Tanpa kopi, pekerjaan gak selesai

Kopi warung dan coffee shop. Sama-sama jual kopi, tapi dengan perbedaan harga antara bumi sama langit. Di warung kopi pinggir jalan kita bisa menyeruput kopi cuma dengan harga 2.000 sampai 3.000 rupiah aja. Sedangkan di kafe, coffee shop, kedai kopi, atau nama yang sejenis, harga kopi mesti ditebus sama uang lembaran hijau minimal 20.000 rupiah, atau bahkan lebih.

Kata orang, kopi di dua tempat yang beda kasta itu sama aja. Tapi buat kami para pencinta kopi sejati jelas keduanya berbeda. Ini bukan masalah gengsi, bukan juga masalah kenyamanan tempatnya. "Halah...beli kopi aja mahal-mahal, itu kopi sachet cuma 2.000 rupiah perak!" Kata-kata itu nggak jarang keluar dari mulut mereka yang nggak (baca: belum) kenal kopi dengan baik. Terus, kenapa sih kok orang-orang itu rela bayar puluhan ribu, bahkan ratusan ribu rupiah buat secangkir kopi?

1. Masa nongkrong di warung pinggir jalan?

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: laptopmom.com

Sebagian orang merasa nongkrong di kedai kopi udah menjadi sebuah keharusan. Mereka gak mengerti soal kopi, jangankan membedakan karakter biji kopi yang satu dengan yang lainnya, bisa menikmati pahitnya kopi aja nggak. Terus kenapa mereka senang menghabiskan waktu berjam-jam di kafe? Ini masalah gengsi dan gengsi nggak ada ukuran logikanya.

Oh ya, pengunjung kafe yang model begini ini biasanya yang buat kacau suasana di kafe, terutama buat mereka yang lagi kerja. Apalagi kalau mereka datang wamai-ramai, udah pasti ngobrol kencang-kencang, ketawa keras-keras dan ngelakuin hal aneh lainnya. Suasana tenang dan cozy berubah jadi runyam gara-gara makhluk ini.

2. Ruangan didesain untuk keakraban.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: jktgo.com

Kedai kopi biasanya membagi penataan kursi dan meja mereka buat dua keperluan. Meja kecil dengan satu atau dua kursi biasanya ditujukan buat mereka yang pengen menyendiri, ngerjain tugas kuliah, atau kerja. Tapi kebanyakan meja berukuran besar yang bisa dijejali 4, 5, atau bahkan 10 bangku. Tata ruang model ini pas banget buat mereka yang pengen bersosialisasi, ngobrol-ngobrol, atau nongkrong-nongkrong cantik sama keluarga dan para sahabat. Sedangkan di warung kopi penataannya dari Sabang sampai Merauke rata-rata sama, bangku panjang ditata bentuk 'L' mengitari dapur si penjual kopi. Mau ketawa keras-keras udah pasti dipelototi sama sebelahnya, atau malah ditegur sama si penjual.

3. Rasa dan kualitas kopi adalah segalanya.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: www.allaboutcoffee.co.uk

Kenapa kami rela merogoh kocek lebih dalam di kedai kopi, ketimbang menenggak kopi kemasan? Kopi itu adalah sebuah tanaman yang cukup unik karena seberapapun hebatnya pupuk dan obat tanaman, nggak bakal bisa mempengaruhi karakter dan rasanya. Rasa yang keluar dari biji kopi sangat tergantung sama iklim, suhu, jenis tanah dimana si pohon ditanam, hingga usia si pohon sendiri. Itulah kenapa walaupun sama-sama ditanam di pulau Jawa misalnya, biji kopi bisa punya rasa yang berbeda-beda.

Nah, harga biji kopi yang berkualitas baik ini per kilogramnya bisa lebih dari 100.000 rupiah. Oh ya, itu harga biji kering mentah lho! Gimana dengan biji yang udah dipanggang? Contoh aja, seperempat kilogram kopi Toraja Pulu-Pulu itu harganya sekitar 70.000 hingga 80.000 rupiah. Salah satu jenis kopi dari dataran tinggi Dieng berharga sekitar 50.000 sampai 60.000 rupiah per seperempat kilogramnya. Jadi dengan harga segitu jelas nggak masuk akal kalau harga per-gelasnya 2.000 rupiah perak. Bahkan 5.000 rupiah segelas pun nggak mungkin.

Terus, kok kopi kemasan itu bisa murah? Dari segi kualitas bisa dibilang kopi dalam kemasan punya kualitas paling rendah. Beberapa merk kopi kemasan bahkan mencampur biji kopi sama biji jagung supaya bisa dijual murah. Produsen kopinya menipu dong? Nggak juga sih, orang produsennya juga nggak bilang kalau itu 100 persen biji kopi asli.

So, pepatah bilang, ada harga ada barang. Segembel apapun kedai kopi, tapi kalau yang dijual adalah kopi-kopi berkualitas tinggi, harganya nggak bakal semurah kopi-kopi kemasan.

4. Menikmati proses meracik minuman.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: www.leftcoastroast.com

Kopi hitam harus di-treat secara khusus. Nggak asal pakai air panas, untuk mengeluarkan rasa asli si biji kopi, ia harus diseduh dengan air bersuhu 87-90 derajat celcius. Belum lagi soal teknik meraciknya, ada teknik tubruk yang asli Indonesia, French Press, Syphon, Pour Over, Vietnam Drip, Turkish, Aeropress dan lain sebagainya. Ingat, itu cuma racikan kopi hitam. Racikan capuccino, machiato, frapuccino, caffe latte dan sejenisnya lebih rumit lagi karena suhu susu, lama pemrosesan buih susu juga harus tepat. Nah, para penggemar kopi rela membayar mahal juga untuk melihat proses meracik yang unik ini.

5. Barista nggak cuma jual kopi.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: www.metroeats.co.nz

Kita para penggemar kopi rela bayar mahal di coffee shop nggak cuma pengen merasakan racikan kopi si barista, tapi juga pengen ngobrol dan bercengkerama sama si barista. Barista sendiri memang nggak sekedar harus bisa meracik kopi nikmat, tapi juga harus punya wawasan luas supaya bisa nyambung sama obrolan si pelanggan setianya.

Soal kemampuan mengolah kopi, si barista mesti ingat secara detil pesanan tiap pelanggan. Masalahnya tiap pelanggan punya keinginannya masing-masing, misalnya minta less sugar, nggak pake whip cream, tambah sirup tiramisu, pakai susu lowfat, dan pesanan-pesanan aneh lainnya. Kopi di warung pinggir jalan kita nggak bakal bisa rewel begini sama si pelayan.

6. Penggemar kopi itu friendly.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: lepakwithyaops.com

Nggak cuma baristanya yang ramah dan enak diajak ngobrol. Penikmat kopi di kedai kopi biasanya punya wawasan yang luas tentang apapun, nggak cuma tentang industri kopi. Mereka juga biasanya enak diajak ngobrol, sehingga nggak heran banyak pertemanan, bisnis, bahkan percintaan dimulai dari kedai kopi.

7. Ambience kedai kopi.

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: laurangelia.com

Para pemilik kedai kopi berusaha maksimal buat membangun suasana yang tenang di kedainya. Malahan kalau diperhatikan, suasana yang dibangun di kedai kopi ini lebih mirip sama suasana perpustakaan ketimbang suasana restoran. Nggak percaya? Coba aja kamu datang ke kedai kopi ramai-ramai, terus ketawa-ketiwi di situ. Bisa dipastikan kamu bakal dilirik dengan sinis sama pengunjung lain. Inilah kenapa banyak orang yang senang membuat meeting, menyelesaikan pekerjaan, atau tugas kuliah di kafe.

8. Kopi plus internet = kreativitas maksimal!

8 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Orang Rela Bayar Mahal Untuk Secangkir KopiSumber Gambar: www.etsystatic.com

Salah satu daya tarik kedai kopi adalah sambungan internet via wifi yang cenderung cepat. "Tapi kalau mau internetan kan bisa di warnet. Coba aja ke warnet, 50.000 rupiah itu bisa seharian sampai mata jereng!" Gitu kritik orang lain sama kami para penikmat kopi.

Masalahnya bro, sis, internet tanpa kopi adalah hampa. Sebaliknya, kopi tanpa internet itu bagai sayur tanpa garam. Begitu keduanya bertemu, hasilnya ide-ide kreatif dan brilian. Mau bukti? JavaScript yang ada di komputer atau laptop kalian itu dihasilkan dari seorang penikmat kopi Jawa. Itu dia kenapa Brendan Eich, Founder JavaScript memberi nama temuannya yang brilian itu dengan kata 'Java'.

Tapi perlu diingat, nggak semua kedai kopi atau kafe mahal itu menyediakan kopi yang berkualitas karena nyatanya kebanyakan pengunjungnya cuma sekedar mencari gengsi atau mencari ketenangan semata aja. Sebaliknya, nggak semua warung kopi pinggir jalan itu kopinya jelek karena banyak juga yang menyediakan kopi-kopi berkualitas dengan harga yang miring, walau nggak semurah kopi kemasan.

Jadi, apakah delapan alasan ini sudah cukup menjawab kenapa orang rela membayar mahal hanya demi secangkir kopi di coffee shop?

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya