Atasi Kelaparan, Perusahaan Ini Gunakan Larva Sebagai Bahan Makanan

Katanya sih sehat dan berprotein tinggi

Perusahaan startup asal Israel, Flying SpArk sedang jadi sorotan. Pasalnya, perusahana tersebut mengatakan jika memakan larva lalat buah bisa jadi solusi kasus kelaparan di dunia. Tapi jangan dibayangkan akan memakan langsung larva hidup-hidup, ya. 

Flying SpArk baru saja menemukan cara mengubah larva tersebut menjadi minyak dan bubuk tepung berprotein tinggi. Keduanya tak memiliki bau atau rasa, jadi sangat mirip dengan produk yang biasa kita gunakan. 

Atasi Kelaparan, Perusahaan Ini Gunakan Larva Sebagai Bahan MakananFlying SpArk

Penemuan ini berawal dari keprihatinan sang founder, Eran Gronich dan Yoram Yerushalmi, terhadap angka kelaparan dan gizi buruk di dunia. PBB menyatakan jika 1 dari 9 orang di dunia mengalami kekurangan gizi akut. 

Total populasi di bumi saat ini mencapai 7,3 miliar dan 51 juta korban kelaparan adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Dengan penemuan ini, mereka berharap jumlah tersebut bisa berkurang di masa depan. 

Baca juga: 13 Makanan yang Disajikan dengan Cara "Aneh" Ini Bikin Melongo!

Atasi Kelaparan, Perusahaan Ini Gunakan Larva Sebagai Bahan MakananWide Open Country

Larva lalat buah dipilih karena banyak alasan. Pertama, larva sangat mudah dikembangbiakkan. Masa hidupnya relatif pendek yakni sekitar enam hari, tetapi bisa berkembang biak sebanyak 15 kali dalam satu periode. 

Kedua, semua bagian tubuhnya bisa digunakan. Larva tidak memiliki kaki, antena, atau sayap. Jadi tak menghasilkan ampas ketika diproses. Ini memberi keuntungan dibandingkan sumber protein lainnya seperti daging sapi dan ayam.

Atasi Kelaparan, Perusahaan Ini Gunakan Larva Sebagai Bahan MakananFlying SpArk

"Protein larva tidak punya kandungan buruk seperti antibiotik, hormon, pestisida, kolestrol, gluten, dan lain-lain. Selain itu, tepung dari larva memiliki manfaat jauh lebih banyak dan hampir tak menimbulkan efek buruk bagi tubuh," kata Gronich ketika diwawancarai The Grapevine. "Proteinnya sangat mudah dicerna, tidak menghasilkan efek polutan, dan biaya ternaknya murah."

Atasi Kelaparan, Perusahaan Ini Gunakan Larva Sebagai Bahan MakananYoutube.com/Business Insider UK

Bubuk larva ini bisa diolah menjadi berbagai makanan, seperti pasta, roti, hingga bakso. Distribusinya sudah berjalan saat ini, dan dijual seharga Rp 203 juta per ton.

Untuk minyak larva, biasanya digunakan untuk suplemen makanan atau bahan produk kosmetik. Harganya lebih mahal dari bentuk bubuk, sekitar Rp 900 ribu-Rp 1 juta per kilogram.

Temuan Gronich dan Yoram ini membuat IKEA, perusahaan asal Swedia, tertarik berinvestasi. Lewat program IKEA Bootcamp, mereka mendanai pengembangan produk tersebut agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Baca juga: Aneh, 10 Menu Olahan Ikan a la Jepang Dianggap Menjijikkan

 

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya