Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Sehari

Apa sih bedanya ketika cairan tubuh ditambahkan?

Karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, maka sangat penting memastikan kondisi kita tetap terhidrasi. Para ahli memang menganjurkan minum delapan gelas sehari atau setara dengan dua liter air. Namun kemungkinan sebagian orang belum mampu melakukan rutinitas tersebut, dan penulis adalah salah satunya.

Mungkin dalam sehari cuma satu gelas air yang masuk. Sisanya, kalau gak teh atau kopi (pilihan favorit waktu makan di luar), ya gak minum. Saking jarangnya, penulis bahkan bisa makan tanpa keseretan walau sama sekali gak minum. Namanya juga sudah kebiasaan.

Setelah sekitar dua tahun punya gaya hidup gak sehat ini, pelan-pelan penulis merubahnya. Ditambah tantangan dari "Food Challenge" kali ini yang juga membantu penulis rutin mengkonsumsi dua liter air setiap harinya. 

Untuk mendukung suksesnya program ini, penulis menyiapkan tempat minum berkapasitas 1,2 liter sebagai acuan. Ternyata begitu botol ini ditaruh di meja, penulis secara otomatis meminumnya. Masalah utama penulis adalah cenderung malas bolak-balik untuk ambil air. Terbukti setelah habis 1,2 liter, penulis sudah malas me-refill botol itu sampai pulang ke rumah.

1. Buang air kecil jadi terlalu sering

Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Seharisimplemost.com

Satu masalah sudah ketahuan, langsung datang masalah lain. Dengan banyak minum, intensitas buang air kecil jelas bertambah. Jujur, ini ganggu banget karena dalam satu hari bisa belasan kali pergi ke kamar mandi.

Iseng-iseng menghitung, paling banyak total 15 kali. Tapi keadaan ini terjadi beberapa hari aja, seiring berjalannya waktu, jadi gak terlalu sering lagi ke toilet.

Selain jarang minum, penulis punya kebiasaan menunda pergi ke toilet. Rasanya nanggung kalau artikel belum selesai. Tapi sekarang hal ini tidak bisa lagi saya lakukan, karena hasrat buang air kecil intens sekali dan bikin badan sakit pas ditahan-tahan.

Baca juga: Food Challenge: Yakin Masih Mau Makan Makanan yang Digoreng?

2. Warna urin tetap tidak berubah setelah minum banyak

Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Seharifitneass.com

Salah satu indikasi kita kekurangan cairan adalah warna urin yang cenderung kuning pekat. "Kalau terhidrasi dengan baik, urin biasanya berwarna bening atau kuning pucat," ujar Ali Khomsan, Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor.

Herannya di hari pertama penulis minum banyak, warna urin tetap tidak berubah dari kuning menuju bening. Padahal air sudah dua liter yang masuk dan sering sekali buang air kecil. Curiganya, jangan-jangan ini termasuk gejala penyakit tertentu. Syukurlah ternyata hal tersebut wajar terjadi.

Hal ini dikatakan oleh Ali Khomsan saat diwawancara tim IDN Times  02 Februari 2018 lalu, "Tubuh masih dalam tahap penyesuaian, bisa jadi dia benar-benar dehidrasi. Setelah beberapa hari nanti warnanya normal sendiri."

3. Kulit bibir halus dan gak pecah-pecah

Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Seharihealthgrades.com

Setelah kebiasaan ini jalan lebih dari seminggu, kulit bibir tidak lagi pecah-pecah. Dulu setiap hari pasti kering dan mengundang tangan buat ngelupasin kulit bibir sampai kadang berdarah.  Setelah banyak minum, kerasa banget bibir jadi lumayan halus dan gak cracking pas pakai lipstik.

Hal lain yang penulis rasakan adalah perasaan haus terus menerus. Setiap tarik nafas rasanya tenggorokan jadi kering dan pengin minum. 

Kalau menurut Ali Khomsan, air putih sangat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi, "Sulit konsentrasi adalah tanda yang paling umum dari dehidrasi."

4. Minum waktu haus justru bahaya, lho!

Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Sehariundark.org

Mayoritas orang menunggu datangnya haus baru tergerak minum. Padahal tak butuh waktu tertentu untuk minum. "Gak perlu nunggu haus baru minum, haus itu jadi tanda kalau tubuh sudah kurang cairan," tutur Ali Khomsan.

Selain dehidrasi, kekurangan cairan bisa membuat ginjal bekerja lebih keras dan berujung pada kerusakan. Dalam banyak kasus, hal ini diawali dengan sakit pinggang dan pegalpegal.

Ali menyebutkan, jika porsi 2 liter sehari tidak berarti harus minum air putih saja. Minum air putih bisa berdampingan dengan minuman lainnya atau pun makanan berkuah selama dalam batas wajar. Misal dengan minum jus jeruk, selain memenuhi kebutuhan cairan kamu juga bisa dapat vitamin C.

5. Bagaimana kalau kelebihan cairan?

Food Challenge: Dulu Minum Cuma Segelas, Sekarang Jadi 2 Liter Seharistylecraze.com

Kekurangan cairan memang bisa berbahaya, tapi hal sebaliknya tak terjadi saat tubuh kelebihan cairan. Tubuh sudah punya mekanisme pembuangan biologis dan kelebihan cairan nantinya akan keluar lewat urin. "Tapi lihat dulu cairannya apa. Kalau banyak konsumsi minuman manis, cairannya memang keluar, tapi gulanya mengendap," tutur Ali.

Jadi, siapa nih yang kira-kira masih belum move on dari kebiasaan lama penulis? Yuk, mulai berubah dari sekarang! 

Baca juga: Food Challenge: Sarapan Sereal Sebenarnya Bergizi Gak, Sih?

 

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya