Sudah Tahu 13 Fakta Unik Emas dan Perak untuk Penghias Makanan Ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan berlapis emas menjadi tren kuliner, yang sebenarnya tidak baru. Makanan-makanan biasa seperti es krim, burger, donat, pizza, dan ayam goreng, tiba-tiba disulap menjadi hidangan paling mahal di dunia. Ada yang berupa lembaran tipis atau bubuk berkilap. Hidangan jadi terlihat cantik dan mewah.
Kepopuleran makanan yang dilapisi emas diikuti dengan perak juga. Kita tahu emas dan perak merupakan logam yang umumnya tidak untuk dimakan. Tapi, kenapa orang mau mengonsumsinya? Apakah aman dan apa saja sih manfaatnya untuk kesehatan?
1. Emas murni (E175) aman dikonsumsi dan tidak beracun
Padahal emas tidak memiliki rasa dan tekstur. Dan yang paling disayangkan adalah emas yang dimakan akan terbuang begitu saja.
5. India adalah negara yang paling banyak mengonsumsi emas dan perak
Emas dan perak yang bisa dimakan disebut varakh. Orang India mengonsumsi varakh sebagai tradisi pada perayaan tertentu. Makanan manis dan buah-buahan akan dilapisi lembaran perak untuk mempercantik tampilan dan dipercaya memberikan efek spiritual terapeutik.
6. Mesir, Jepang, serta Eropa sudah lama menggunakan emas dan perak untuk menghias makanan
Sejak tahun 1500-an, Eropa sudah dikenal dengan minuman keras dicampur serpihan emas murni 22 karat bermerek Goldwasser. Ini merupakan salah satu minuman keras paling mahal di dunia.
7. Emas dan perak kembali viral di media sosial untuk mempercantik makanan mewah
Editor’s picks
Sebenarnya, memakai emas untuk garnis sudah dilakukan oleh beberapa restoran di Eropa. Hanya saja beberapa situs kembali memviralkannya emas dan perak, sehingga beberapa orang menganggapnya sesuatu yang baru.
8. Perak yang aman dikonsumsi adalah perak murni (E174)
Mineral penting seperti zinc, kalisum, dan zat besi akan sulit diserap tubuh. Di India, perak dan emas siap makan yang dijual di pasaran banyak tercemar atau dioplos dengan aluminium, nikel, tembaga, dan sebagaianya. Alasannya tak lain adalah ekonomi. Hal ini menyebabkan risiko pengeroposan tulang, kelelahan akut, alzheimer, dan penyakit berbahaya lainnya.
12. Perak ionik jika dimakan dalam jumlah banyak akan menyebabkan argyria
Perak ionik membuat kulit berubah warna menjadi biru keabuan atau disebut argyria, seperti yang dialami Paul Karason. Perak memang bermanfaat baik untuk menyembuhkan luka dan perawatan kecantikan.
Tetapi jika terakumulasi dalam jumlah banyak, lama-kelamaan juga bisa berdampak buruk. Komplikasi yang ditimbulkan dari sindrom argyria adalah degenerasi lemak, bronkitis akut, dan gangguan penglihatan.
13. Kamu harus memesan langsung kepada produsen yang legal dan bersertifikat
Tertarik makan berlapis emas dan perak? Atau justru sudah mencicipinya? Share pengalamanmu di kolom komentar ya!
Baca juga: 7 Makanan Ini Wajib Pakai Saus Sambal, Dianggap Makin Mantap