Benarkah Minuman Isotonik Baik Dikonsumsi Kala Berpuasa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang atau pada saat bulan puasa kita sering melihat iklan bahwa meminum minuman isotonik dapat membuat puasa kita bertahan lama atau paling tidak rasa haus jarang terasa. Namun di balik itu semua apakah benar minuman isotonik sangat berpengaruh? Apakah minuman baik bagi kesehatan atau justru sebaliknya?
Berikut fakta dan saran mengenai minuman isotonik saat berpuasa.
1. Mengandung gula
Layaknya minuman lain, minuman isotonik juga mengandung gula. Memang, di satu sisi gula dapat membantu dalam menghasilkan energi, tetapi juga justru membahayakan bagi penderita diabetes bila mengonsumsi minuman berisotonik.
2. Mengandung garam
Editor’s picks
Sama halnya dengan gula, garam pun atau natrium dapat menimbulkan efek positif atau justru sebaliknya. Dampak buruk yang dapat diderita oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi adalah akan meningkatnya tekanan darah akibat mengonsumsi minuman berisotonik.
3. Mengonsumsi air putih lebih baik
Di balik pro dan kontra mengonsumsi minuman berisotonik, lebih baik minum air putih saat sebelum berpuasa karena telah terbukti air putih bebas dari zat-zat kimia yang mungkin dapat membahayakan tubuh.
4. Mengonsumsi air berisotonik hanya pada saat yang tepat
Selain itu, mengonsumsi minuman berisotonik juga tidak sembarang waktu lho. Minuman berisotonik lebih baik dikonsumsi pada saat kita sedang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Lain halnya saat kita bangun sahur yang notabene tidak melakukan aktivitas berat tetapi malah megonsumsi minuman berisotonik.
So, jadi semua tergantung kepada peruntukannya sehinnga tidak terjadi salah paham antara efek baik dan efek buruknya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.